21.08.202503:00:00UTC+00Defisit Transaksi Berjalan Indonesia Meningkat di Kuartal Kedua 2025

Jakarta, 21 Agustus 2025 – Keseimbangan transaksi berjalan Indonesia dilaporkan mengalami pelebaran defisit pada kuartal kedua tahun 2025. Menurut data yang diperbarui pada 21 Agustus 2025, defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai -0,80% dari Produk Domestik Bruto (PDB), meningkat dari -0,10% yang tercatat pada kuartal pertama tahun yang sama.

Perubahan signifikan ini menunjukkan adanya tekanan yang lebih besar pada posisi eksternal ekonomi Indonesia, yang bisa berdampak pada stabilitas makroekonomi negara. Peningkatan defisit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk peningkatan impor yang tidak sebanding dengan pertumbuhan ekspor, atau pembayaran dividen yang meningkat kepada investor asing.

Para analis menganggap pentingnya untuk memantau perkembangan ini, karena defisit transaksi berjalan yang membesar bisa menjadi indikator tantangan ekonomi yang lebih besar di masa mendatang, seperti pelemahan nilai tukar rupiah atau kebutuhan akan kebijakan moneter yang lebih ketat untuk menjaga stabilitas keuangan. Respon kebijakan yang tepat dari pemerintah dan Bank Indonesia akan sangat krusial untuk mengatasi permasalahan ini dan menjaga kesehatan ekonomi nasional di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.